Seru Perkuliahan Linguistik Umum Di STIT Jurusa PBA, Mahasiswa Antusias Adu Argumen.
Batam, Tinta Hukum – Tetaptnya pada hari Rabu, Pukul 18.30 sampai pukul 19.30 terjadi saling adu argumen dengan sesame mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STIT UM. Asean yang berlokasi di kecamatan Batuaji. Hadir dalam diskusi tersebut adalah para mahasiswa semester 1 Pendidikan bahasa Arab.yang dihadiri sekitar 20 Mahasiswa.
Annisa Farhatul Hafizhoh PBA 1A, Dalam pembahasan makalanya yang berjudul “ Penggunaan Partikel”. Nisa nenjelaskan bahwa dalam bahasa Indonesia, partikel menjadi salah satu unsur linguistik yang perlu diperhatikan penulisannya. Partikel dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi lima jenis, yakni ‘-lah’, ‘-kah’, ‘-tah’, ‘-pun’, dan ‘-per’. Kelima partikel ini mempunyai cara dan aturan penulisan yang agak berbeda. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partikel adalah kata yang biasanya tidak dapat diinfleksikan (perubahan bentuk kata), mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal. Menurut Syihaabul Hudaa dalam buku Estetika Berbahasa:
Mengapresiasi Bahasa Indonesia (2018), partikel dalam bahasa Indonesia, ada yang ditulis serangkai, namun ada pula yang ditulis terpisah. Semuanya bergantung pada konteks kata yang ditulis. Contohnya partikel ‘-pun’ yang bisa ditulis serangkai, namun ada pula yang ditulis terpisah, serta partikel ‘-per’ yang biasanya ditulis terpisah. Untuk partikel ‘-per’, terkadang ada kesalahan penulisan, seperti menggunakan tanda hubung (-) atau penulisannya digabung. Baca juga: Pengertian Pemenggalan Kata dan Contohnya Lalu, bagaimana penulisan partikel ‘-lah’, ‘-kah’, dan ‘-tah’? Dalam buku Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Linguistik Untuk Pergur di Perguruan Tinggi (2007) karya Widjono Hs., penulisan partikel ‘-lah’, ‘-kah’, dan ‘-tah’ ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya.
Partikel ‘-lah’ dan ‘-kah’ lebih sering dipakai dalam penulisan ataupun pengucapan bahasa Indonesia, dibanding partikel ‘-tah’. Ketiga partikel ini dapat digunakan sebagai partikel tanya atau bentuk yang dipakai untuk menandai kalimat tanya. Tetapi, khusus untuk partikel lah, bisa digunakan dalam kalimat biasa ataupun kalimat perintah, selain kalimat tanya. Agar lebih memahaminya, mari kita simak beberapa contoh di bawah ini: Berapakah harga buku ini? Apakah tas ini milikmu? Mengapatah kita harus mempelajari bahasa Indonesia?
Apalah daya kita yang tidak bisa berbuat apa-apa. (partikel ‘-lah’ bisa digunakan dalam kalimat biasa). Apatah fungsi dari laptop? Pelajarilah materi ini sebaik mungkin! (partikel ‘-lah’ bisa digunakan dalam kalimat perintah). Senangkah kau hari ini? Risaulah hati ini karena tidak bertemu dengannya hari ini. Kapankah kita akan bertemu? Berapatah usia kamu saat ini? Jawablah pertanyaan ini dengan benar! Bagaimanatah caranya melakukan hal ini?
Saat diskusi berlangsung maka Aulia Aditia Sonya mempertanyakan Apa yang membedakan singkatan dengan huruf kapital semua, dan penulisan huruf kecil semua, maka di jawab oleh pemateri bahwa huruf singkatan kapital huruf besar itu biasanya digunakan dalam penggunaan symbol negara, symbol kampus.
Selain dari itu Singkatan dan akronim adalah dua hal yang sering ditemui dalam tatanan bahasa Indonesia. Kedua hal ini terlihat mirip dan sama, tetapi sejatinya memiliki makna yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), singkatan berarti hasil menyingkat / memendekkan huruf atau gabungan huruf. Biasanya untuk menyingkat nama orang, jabatan, sapaan, gelar, nama lembaga maupun satuan ukuran. Secara sederhana, singkatan dapat dikatakan sebagai hasil dari kependekan atau ringkasan huruf maupun gabungan huruf yang dalam pelafalannya dibaca per huruf. Misal, Sekolah Menengah Atas yang jika disingkat menjadi SMA. Contoh lainnya adalah kata Negara Kesatuan Republik Indonesia disingkat menjadi NKRI serta halaman disingkat menjadi hlm.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah PBA Semester satu 1. Azza Dzakira, 2. Febriana Putri S, 3. Habibah Al - Ghani Nasution, 4. Nurul Hasanah, 5. Nurul Hafizah, 6. Aulia Aditia Sonya, 7. Aulia Adawiyah, 8. Annisa Nur Faizah, 9. Nurul Zahida Shoumi, 10. Nailah Ulya, 11. Hamidah Azzahra, 12. Hafidzhah Khairunnisa Luthfi, 13. Annisa Farhatul Hafidzhah, 14. Saeful Aziz , 15. Muhammad Ilham Dzaljalali, 16. Suwanto, sedangkan dari PBA Semester 1 ( Kelas Karyawan ), 1. MYS Jeni Nur Fitri, 2. Nurul Hasanah ( Hana ), 3. Dzalikal Saragih, PBA Semester 3, 1. Fawadza Tulmaulidya (Nursalim).
